Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/286

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

286

melihat seorang anak ketjil digéndong seorang anak gadis. Entah anak itoe adiknja, saja koerang ma'loem. Saja berdiri terpaksa melihat anak itoe. Moeka anak jang gemoek dan mata jang djernih itoe menarik hatikoe. Saja menghampiri anak itoe, seraja berkata sekadar djangan mengedjoetkan anak gadis jang menggéndong anak itoe:

„Wah gemoeknja anak ini, soedah berapa 'oemoernja?”

„Lima boelan”, sahoet perempoean itoe, sambil melihat moekakoe. Ia mengerti bahasa saja ingin benar melihat anak itoe.

„Boléhkah saja menggéndong anak itoe sebentar?” kata saja. Saja meminta itoe dengan soeara jang lemboet, sebagai orang kelaparan meminta sesoeap nasi.

Anak jang menggéndong anak itoe mengerti kemiskinan hatikoe itoe — ja, Noer, benarlah akoe ini miskin, boekan miskin dioeang. Miskin dioeang beloemlah berapa pada saja. Miskin kerana tiada poenja anak bini, djaoeh dari negeri sendiri. Miskin karna tiada jang menghiboerkan hati. — Maka ia poen memberikan anak itoe dengan ramahnja. Dengan kedoea belah tangankoe anak itoe koeterima sambil koedongdong pada dadakoe.

Boekan boewatan kegirangan hatikoe memegang anak jang gemoek dan berat itoe.