Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/28

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

28

memikirkan kata maki dan nista jang diperolehnja siang itoe dari njoja jang manis itoe. Lagi poela bagaimana ia dapat tidoer dengan njejak karean ia mendengar dari orang sekampoengnja jang datang ke-Betawi djoealan, bahwa penjakit bapaknja bertambah berat.

,,Ketiga, badanja bertambah koeroes dan moekanja makin poetjat. Pada hal pekerdjaannja ringan. Soedah tentoe ia pegi malam itoe dengan maksoed jang lain, boekan sekadar menonoton topeng."

Mendengar perkataan njoja itoe, toen itoe poen pertjajalah akan toedoehan njoja itoe semoea. Manoesia itoe lebih moedahlah pertjaja akan perkataan orang jang mentjetritakan roepa-roepa jang beoeroek tentang kelakoean orang jang lain. Adalah dia itoe soeka memikirkan jang koerang baik tentang sesamanja manoesia.

Apa jang dioesahakan njoja besar itoe, sekrang soedah berhasil: soeaminja soedah membentji anak gadis jang miskin itoe. Ini soedah tentoe diketahoei oleh si Ani. Hatinja poen bertambah soesah memikirkan nasibnja itoe. Soetoepoen ta adalah jang mengikat hatinja diroemah itoe, selain dari pada anak toean jang ketjil, jang dipeliharakannja itoe. Bila ia memandikan anak itoe, sedang orang tiada jang melihat, maka ia sering terkenang