Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/262

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

262

ia berdiri akan berpakai, karena waktoe soedah dekat.

Adapoen isi soerat itoe, jaitoe ia disoeroen datang oléh Noni akan bersoea didjalan M............ poekoel 7 malam.

Setelah ia habis berpakai, maka ia poen membatja soerat itoe sekali lagi. Matanja digosoknja dan pikirannja diboelatkannja.

„Bagaimana djalannja ia menjoeroeh saja menoenggoe dia poekoel 7?” Pada waktoe itoe peladjarannja moelai.”

Soerat itoe dibatjanja sekali lagi. Ia tiada salah, toelisan soerat itoe poen terang.

Waktoe tiada banjak lagi akan menimbang-nimbang hal itoe, karena djaroem pandjang djam jang besar itoe menoendjoek angka sepoeloeh dan djaroem péndék hampir menimpa angka toedjoe.

„Lagi sepoeloeh menit lagi, baiklah akoe berangkat,” katanja sambil berlari keloear mendapatkan auto jang soedah sedia menantikan dia.

Setelah ia sampai pada tempat jang didjandjikan itoe, ia melihat arlodjinja. Lagi doea menit. Ia toeroen dari auto itoe. Ia berdjalan kesana kesini akan menedoehkan hatinja jang berdebar-debar itoe. Sebentar-sebentar ia melihat kedjaoeh. Soeatoe poen beloem ada dilihatnja. Ia poen bimbang poela. „Datangkah ia atau tidak”.