Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/261

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

261

Pada soeatoe petang ia doedoek dihadapan roemahnja. Ia memandang kedjalan besar itoe. Trém jang lintas, keréta jang laloe serta orang jang berdjalan di djalan itoe tiadalah di lihatnja. Benar matanja melihat kesitoe tetapi hatinja sedang siboek berkisar-kisar memikirkan ketjintaannja itoe. Dimanakah ia pada waktoe ini. Adakah ia djoega mengenangkan saja. Merasakah ia bahwa saja rindoeh benar melihat dia dan kalau dapat bertjakap- tjakap dengan dia. Adoeh betapakah senangnja, kalau akoe mendengar soearanja jang merdoe itoe dan memandang mata jang djernih itoe. Ini malam ia pergi beladjar. Berangkali ia tiada sempat memikirkan saja, karena ia sedang doedoek membatja peladjaran jang akan diperoléhnja.

Sedang Tek Lie doedoek berpikir-pikir itoe maka ia poen melihat seorang perempoean toeroen dari sado dihadapan roemahnja. Ia mengenal perempoean itoe. seorang kepertjajaan Noni jang bekerdja padanja. Perempoean itoe masoek kepekarangan roemah itoe laloe memberi hormat akan dia. Soerat jang dibawanja itoe diberikannja dengan hormatnja. Tek Lie gematar sedikit. Pemboengkoes soerat itoe dikojakkannja dan ia membatja soerat itoe lekas-lekas.

„Saja kirim tabik kepada Noni dan katakan saja datang", katanja kepada perempoean itoe, seraja