Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/258

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

258

tiada sanggoep lagi meneroeskan perniagaannja itoe. Kekoeatannja jang dipakainja soenggoeh-soenggoeh sedjak ia ber'oemoer toedjoeh belas tahoen adalah roepanja soekar akan habis. Oléh sebab itoelah maka ia memperhatikan berniaganja. Oeang jang disimpannja itoe dipakainja sebagian membeli tanah dibilangan Tangerang. Roemah jang besar dan bagoes didirikannja ditengah-tengah itoe. Sedjak itoe ia poen meninggalkan Betawi akan mendiami tempat jang soenji dan séhat itoe.

Enam tahoen ia tinggal diroemah dan tanahnja itoe hidoep senang dan beroentoeng, maka ia poen meninggal doenia dengan si iboe dan anak jang amat disajanginja itoe.

Sedjak bapaknja meninggal, Tek Lie sendirilah jang mengepalaï roemah tangga meréka itoe. Iboenja seorang perempoean jang bidjaksana mengadjar dia dalam roepa roepa pekerdjaan. Darah dagang jang diterimanja dari pada orang toeanja nampak padanja. Meskipoen pada moelanja kehidoepan orang loear kota itoe tiada sedap dirasainja, lambat laoen maka ia poen biasalah. Pekerdjaan kasar itoe tiada lagi berat dirasaïnja dan lama-lama ia bergirang hati karenanja. Kalau ia tiada bekerdja perasaannja tiada sedap lagi.

Apabila malam atau pada waktoe jang lain, ia mempergoenakan waktoenja benar-benar. Seboe-