Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/214

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

214

Ani, soedah melihat dia. Akan tetapi ’oemoer manoesia itoe péndék adanja, dari kekoeatan kita amat ketjil. Sekarang saja soedah merasa dirikoe lemah karena penjakit jang menggoda saja ini. Tetapi soenggoehpoen demikian, selama hajat dikandoen badan, djanganlah kita lalai mentjapai maksoed 'jang soetji itoe, maksoed jang memoeliakan kehidoepan kita didoenia ini. Karena boekanlah kita jang mempoenjai kehidoepan kita, adalah dia barang anoegerahan jang empoenja 'alam ini. Selama kita beroleh anoegerah itoe, haroeslah kita mempergoenakan dia sebagai kehendak jang empoenja itoe.

Déwi malam jang berkain jang hitam itoe menoetoep moeka boemi. Segala machloek pendoedoeknja tidoer dengan kesenangannja. Demikian djoega perempoean kedoea bersaudara itoe. Hanjalah bintang jang berjoeta- joeta itoe gemerlapan dilangit jang hidjau itoe, laksamana balatantera jang berdjaga dimedan peperangan.

7 November

Djendéla kamar tingkat atas roemah seorang kaja ditanah Abang masih tertoetoep, meskipoen