Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/17

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

17

akan tetapi sebab ia keras djoega memintanja, terpaksalah kedoea orang itoe meboeroet perkataan anak mereka itoe.

,,Mengapakah mak dan bapak menaroeh hati jang berat, kata anak itoe dengan gembiranja, ,,lepas doea boelan setengah saja akan balik. Gadjikoe itoe tjoekoeplah nanti akan pembeli badjoe adikkoe. Kalau saja radjin dan toeloes, barang kali saja dapat peresen lagi. Dan kalau saja dipertjajai toeankoe dapatlah saja nanti memindjam oeang bila ada perloe boeat kita"

Hanya anak jang tjinta akan orang toeanja itoelah jang bergirang hati. Si iboe doedoek memandang lakinja jang terletak dibale-bale itoe. Si bapak menghadapkan moekanja kedjendela itoe serta meandang keloear. Langit jang biroe itu, djernih matahari, jang naik itoe, memantjarkan tjahajanja pada segenap pendjoeroe 'alam.

Sioentoeng — boeroeng perkoetoet mereka itoe — berboenji tiga kali dengan soeara jang rajoe, alamat bentjana jang akan datang.

Dengan kaki jang ringan berangkatlah anak dara jang moeda itoe menoedjoe negeri jang ditjita-tjitanja itoe, jaitoe Betawi tempat perkoempoelan serba bangsa. Beloem berapa lama ia bekerdja, merasalah ia boekan pekerdjaan jang ringan itoe jang menjenangkan badan kita, sebab orang jang