Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/16

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

sekalian hal itoe. Pada seorang perempoean temannja sekampoeng jang sedang datang mengoendjoengi orang toeanja, ia bertanja kalau-kalau temannja itoe maoe mentjaharikan pekerdjhan bagai dia di Betawi, oempamanja mendjadi baboe toekang mendjaga anak-anak, karena mendjadi koki ia beloem pandai masak. Temannja itoe berdjandji akan mentjahari bagi dia pekerdjaan. Ia bertjerita djoega bahwa bekerdja di Betawi itoe tiada moedah. Boekan sebab beratnja pekerdjaan, akan tetapi oleh karena roepa-roepa bentjana dan kemelaratan jang melingkoengi orang baroe, apa lagi perempoean jang moeda, jang lahir dan besar dioedik, djaoh dari roepa-roepa jang dibawa oleh bangsa asing.

Segala tjeritera ini didengar oleh si Ani, akan tetapi adalah tjeritera itoe bagai dia sebagai dongeng sahadja, karena beloem mengerti dia akan kebeneran perkataan itoe. Apa lagi hatinja soedah penoeh dengan kegembiraan ja'ni: kegembiraan anak jang soeka menderita kesoesahan, asal dapat ia menolong dan meringankan beban jang dipikoel orang toeanja.

Dengan girang ia mentjeritakan maksoednja itu kepada orang toeanja. Pada moelanja tiadalah ada jang setoedjoe pada perkataan anak itoe,