Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/154

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

154

Demikian lakoenja dari sehari kesehari, tiada berkepoetoesan, sampai datang soeatoe hal memoetoeskan tali kehidoepan jang miskin dan sengsara itoe.

12 October.

Matahari soedah tinggi baharoelah Jan Sin bangoen dari tempat tidoernja. Ia berdiri perlahan-lahan laloe berdjalan akan memboeka djendéla kamar itoe. Tjahaja jang tadjam itoe menjakitkan matanja, la poen membelakangkan djendéla itoe. Perasaannja malas dan sedikit lesoe. Adalah ia tidoer itoe koerang menjegarkan badannja. Entah karena ie selaloe pajah atau perobahan hawa itoe. Hawa tanah Periangan jang séhat itoe tiada dapat dibandingkan dengan hawa Betawi jang panas dan bertoekar-toekar itoe.

Ia doedoek termenoeng memikirkan sekalian jang dirasa dan ditanggoengnja, senang dan soesah, sedjak dari ia lepas dari sekolah sampai ia sakit. Kemalaratan jang mengenai dia karena teledornja, dipikirnja dengan pandjang.

Penjakit dan kesoesahan jang tiada moedah diloepakan. Akan tetapi anak moeda ini soedah meloepakan pengadjaran jang diterimanja itoe. Pelesir dan kesenangan diri itoelah sekarang jang dikenang-kenangnja. Soedah hampir tiga boelan