Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/15

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

15

kata djoega penjakitnja bertambah ringan. Si anak mengerti djoega perkataan orang toeanja itoe. Karena ia merasa tangan bapaknja jang panas itoe.

,,Pergilah makan dahoeloe, Ani”, kami soedah doeloean makan, kata si iboe dengan soeara jang lemboet.

Setelah si Ani pergi makan kedapoer, maka orang kedoea laki bini itoe poen berbitjaralah mentjahari “akal akan memperoleh oeang pembeli pakaian anak mereka itoe. Si bapak berkata akan mendjoeal keris poesaka peninggalan neneknja itoe; penghoeloe kampoeng mereka itoe telah meminta keris itoe. Tiga poeloeh roepia soeka ia membelinja karena dari retak mata keris itoe ia tahoe, keris itoe ada toeahnja. Bininja itoe tiada setoedjoe akan pikiran itoe, karena tiada sampai hatinja medjoeal keris poesaka, jang soedah tiga toeroenan tinggal diroemah itoe. Dengan keris itoelah dahoeloe nénéknja melawan penjamoen jang hendak memboenoeh dia ditengah djalan waktoe ia poelang dari Betawi membawa oeang toean tanah itoe. Semasa hidoep neneknja, ia berpesan soepaja keris itoe tinggal tetap mendjadi poesaka anak tjoetjoenja.

Semoea perkataan orang toeanja itoe didengar oleh si Ani. Soedah lama djoega dipikirkannja