Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/149

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

149

ngoengkan orang bekerdja itoe, karena si iboe tiada senang lagi. Adalah ia sebagai orang tergopoh-gopoh disebabkan soeka tjitanja memikirkan anaknja jang akan datang itoe.

Setelah perkemasan itoe telah selesai, Lim Soen Kim poen datanglah tertawa-tawa melihat pekerdjaan jang diatoer isterinja itoe. Akan mempermain-mainkan isterinja itoe ia berkata: „Tempat tidoer ini koerang bagoes ditarok disisi sini, médja marmar itoe haroes disana. Lihat gambar jang besar itoe patoet digantoeng didinding dekat djendéla itoe. Gambar jang itoe djangan pakai lagi, anak kita ta' soeka melihat gambar jang seroepa itoe”.

la berkata-kata itoe menggojang-gojangkan kepalanja, serta menggerak-gerakkan keningnja. Apabila habis seboeah kalimat dikatakannja, ia mengisap pipanja jang pandjang itoe serta asapnja itoe diemboeskannja keoedara dengan napas jang pandjang. Si iboe merasa pendapatan soeaminja itoe tiada menamba kesempoernaan pekerdjaanja itoe, tambahan poela adalah tjelaan soeaminja, itoe koerang menjenangkan hatinja — perempoean soeka dipoedji-poedji, — karena itoe ia menjahoet dengan soeara jang merengoes; „Lim selamanja lebih pandai; soedah, ta'oesah tjampoeri pekerdjaankoe, pegi sadjalah kedepan”.