Halaman:Tjerita-tjerita dari negeri Atjeh.pdf/65

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 61 —

mati dan kena loeka, sering kali toewan kaptin Bode soeroh tijoep selompret akan minta toeloeng, kiranja bataljon 15, jang ada di Toenkoep, barangkali dengar selompret itoe.

Soekoer sekali kolono itoe, jang tida ada satoe opsier mati atawa kena loeka. Toewan kaptin Bode itoe roepanja betoewah (tida bisa kena pelor). Djasnja dan topinja sadja banjak sekali lobangan pelor.

Dari apa tida datang pertoeloengan dari Toenkoep, toewan kaptin Bode itoe maoe moendoer sampej benteng itoe.

Tjoema ka Toenkoep sadja kita boleh balik; tetapi di pinggir djalan itoe penoeh moesoh, maoe tahan pada kita orang.

Tempo bagini roepa, soldadoe-soldadoe moelai ketjil hati. Orang-orang djawa itoe minta toeloeng pada kaptinnja dan ada jang bediri di sebelah kaptin itoe kiranja nanti tida kena pelor. Tetapi kena djoega; dan pakejan kaptin itoe sampej mejrah dari daranja orang mati itoe.

Sekarang ini soedah poekoel delapan; djadi soedah doewa djam lamanja patroeli itoe soedah perang. Maoenja toewan kaptin pegi ka djalan besar. Orang-orang loeka di koempoel. Tjoema ada tiga poeloeh orang jang masi bisa pegang senapan.