Halaman:Tjerita-tjerita dari negeri Atjeh.pdf/57

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 53 —

soldadoe, ada jang tinggal sama littenan itoe. Dija ini sekarang di tjintjang. Dija bangoen sebentar sadja, maoe ambil pistolnja, tetapi tangannja koerang koewat akan tjaboet. Dija masi tjoba djoega poekoel dengan pedangnja, tetapi tangannja di batjok sampej pedang itoe djatoh.

Orang Atjee tida berhenti batjok dan poekoel littenan itoe. Djadi bagitoe, melajinkan tiga loeka jang kena di pasang, dija dapat 23 loeka dari klewang. Loeka-loeka dari pelor itoe bagini terbagi di badannja: Satoe loeka di ketejak kanan, satoe di tangan kiri, satoe di atas paha; loeka dari klewang: doewa di kepala; ampat di tangan kanan, sampej poetoes djari manis, dan djari tjintjin dan separoh dari tangan kanan; satoe di tangan atas, loeka itoe pandjangnja sedjenkal (sekilan); satoe di peroet, sampej keloewar isi peroet; anam di paha kanan dan pangkal paha; sembilan di dengkoel dan betis.

Bagini roepa orang Atjee itoe kasih tinggal dengan dija, kiranja soedah mati.

Bajiknja dija di kira mati, tjoba tida dija di bikin seperti littenan Nijenhuis.

Opsier ini, djoega tempo kena loeka, di tangkap moesoh. Lantas dija di potong hidoeng dan koepingnja, dan di tjolok matanja. Lantas delapan