Halaman:Tjerita-tjerita dari negeri Atjeh.pdf/46

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 42 —

sang sadja benteng-bentengnja moesoh. Wah, roesoe betoel di sitoe; dan perang itoe terlaloe sekali.

Dalam sedikit tempo sampej ampir tida kelihatan lagi orang, sebab terlaloe banjak asep. Moesoh itoe djoega brani sekali; tida bisa di poekoel soldadoe, dari apa koerang banjak orang. Djadi bagitoe, toewan djendral van Swieten minta toeloeng dari belakang.

Lantas madjoe lagi bataljon sembilan, dan tiga merijam akan toeloeng orang di moeka itoe. Di bipak itoe, semoewa orang soldadoe soedah antree, toenggoe prentah madjoe.

Bermoela, di tjoba ambil kampong Lemboe. Kampong ini djoega koelilingnja ada benteng-bentengnja; betoel ketjil tetapi koewat sekali. Di moeka benteng-bentengan, ada banjak sekali bamboe doeri; djadi soesah sekali di ambil.

Sasoedanja marijam-marijam itoe kira-kiranja sampej pasang, lantas bataljon tiga madjoe. Terlaloe sekali bataljon ini di pasang; tetapi tida maoe moendoer. Memang brani betoel ini bataljon tiga; soedah bijasa menang kaloe perang. Bataljon tiga itoe, jang tadinja di bagi doewa, ampir sama-sama datang di moekanja pagar-pagar bamboe doeri itoe. T emponja bataljon ini sampej di pinggir kam