— 30 —
loewar dari bolong itoe; pelahan pelahan dija toeroen dari atapnja roemah, dan dari pagar itoe dija melorot ka bawah.
Bajiknja di dekat roemah itoe ada banjak sekali pohon pohon mangga. Si Sarina ini semboeni badannja di bawah pohon mangga itoe, tetapi sekarang ini baroe moelai soesahnja. Maoenja si Sarina ini sebentar pegi dari kampong itoe, tetapi di mana djalan? Bajiknja di belakang roemah itoe ada satoe oetan; di pinggir oetan ini ada alang alang dan banjak pohon pohon ketjil. Di sini si Sarina semboeni dirinja. Dengan banjak soesah lantas dija tjari djalan di oetan ini. Saban kali dija kira ada orang lihat sama dija. Lama lama dija dapat penghabisan oetan itoe, tetapi sekarang masi soesah djoega djalan. Tempo tempo ketemoe oelar, tetapi oelar ini si Sarina tida takoet. Orang Atjee sadja jang dija takoet. Tempo tempo dija tinggal bediri akan dengar barangkali dija di boeroe; tetapi tida ada satoe apa; melajinkan tempo tempo kedengeran ngaloep andjing alas.
Bagini roepa si Sarina soedah djalan wira wiri ada doewa djam, tetapi belon ketemoe djalan. Tiba tiba dija dengar beterejak dari djahoe. Ini tanda perkenalannja moesoh; doeloe djoega sering kali dija soedah dengar beterejak ini. Sekarang