Halaman:Tjerita-tjerita dari negeri Atjeh.pdf/26

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 22 —

terlaloe pajanja. Betoel ini. Tempo benteng Tjapatoe di ambil kompeni, toewan major Diepenheim di kena pelor tangan kanannja. Loeka ini belon bajik sama sekali; djadi bagitoe tempo bernang, loeka itoe rasa sakit lagi. Tjoba tida di toeloeng sama ordenasnja, jang di mana djoega mengikoet toewan major, tjoba orang Ambon tida toeloeng, tentoe toewan major Diepenheim soedah tenggelam. Betoel, anjoet sedikit; tetapi sampej djoega di sebrang. Tempo di lihat itoe, orang orang di seblah sini soerak; bagitoe girangnja.

Djendral Pel itoe, jang lihat djoega segala jang berlakoe di kali, kata pada toewan obos: „tjoba lihat, koh bisa sekarang!"

Pada waqtoe ini, soedah di bawa rotan pandjang. ka-sebrang, di mana rotan itoe di ikat. Lantas sampan sampan itoe di ikat, di bikin satoe. Dengan sampan ini sekarang sendjata dan barang di bawa ka-sebrang.

Di sebrang kali, misi ada toewan major Diepenheim dan orang orang Ambonnja, semoewa telandjang; toenggoe sampan jang bawa barang. Dilihat ini, sampej toewan djendral moelai ketawa keras.

Sappier itoe djoega soedah bikin gètèk jang lebih koewat; dengan gètèk ini soldadoe soldadoe di bawa ka-sebrang.