Halaman:Tjerita-tjerita dari negeri Atjeh.pdf/17

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 13 —

dijam sekali dengan semboeni betoel badannja, djalannja seperti setan. Lantas tida kalihatan lagi, dari apa dija orang masoeq di alang alang. Di sini dija orang djalan merangkang sampej dapat pinggirnja hoetan. Ini patroelie tadinja dapat perintah akan beradang dan tahan moesoh jang maoe datang ka-bipak.

Kerdja ini soesah sekali dan banjak bahajaja, tetapi orang boegies orang brani sekali dan lagi itoe littenan jang ikoet, djoega pinter dan brani sekali.

Satoe djalan belakang lajin, dan tida kedengeran satoe apa. Melajinkan tempo tempo sadja orang berhenti kaloe kedengeran „St" deri littenan. Toenggoe sebentar, lantas madjoe lagi seperti tadi, dengan hati hati dan dijam dijam sekali. Bagitoe roepa kira kira 50 pas lagi sampej di pinggir hoetan, lantas kedengeran seperti tangkej tangkej jang di pata orang. Tentoe ini patroelie dapat di lihat moesoh, barangkali sebentar lagi di toebroek. Sebentar sadja soldadoe soldadoe itoe kepoengi littenannja; senapan sebentar di sedija akan pasang. Lantas kedengeran lagi seperti tadi. Tetapi sekarang orang dapat tahoe jang tadi itoe kalong jang terbang di pohon pohon akan makan boewah boewah. Sekarang dengan tida takoet lagi orang djalan teroes sampej dapat pinggirnja hoetan.