Halaman:Tenun Tradisional Minangkabau.pdf/26

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
  1. Lambak babintang

Dinamakan lambak babintang, karena dijumpai motif bintang yang bertaburan antara kedua ragam hiasnya. Lambak babintang ini khusus dipakai oleh wanita yang sudah bermenantu. Kain lambak babintang ini disambung lagi dengan kain lain atau blacu warna putih. Ukuran kain, panjang 82. lebar 77 cm. No. Inv. 2253.

  1. Lambak sahalai

Lambak sahalai adalah lambak ( sarung ) yang dipakai oleh anak gadis yang masih dibawah umur ( menjelang umur 17 tahun ). Dipakai untuk pergi menghadiri upacara adat. Perangkatan pakaian ini dominan berwarna merah. Dipakai tanpa mempergunakan sandang ( selendang ) sebagaimana pemakaian lambak ampek untuk gadis remaja. Pada bagian atas dari kain ini disambung lagi dengan kain blacu biasa dengan maksud supaya dapat dipergunakan. Ukuran kain, panjang 105 cm, lebar 102 cm. No. Inv. 2254.

  1. Sisamping

Terbuat dari kain tenun yang diberi petak-petak berwarna merah dan hitam. Pada bagian tengahnya terdapat motif saik gelamai, yang ditenun dengan mempergunakan benang makau putih, dan pada bagian pinggir terdapat motif pucuak rabuang. Jenis kain ini dipakai sebagai sisamping yang di ikatkan pada pinggang. Dipakai oleh Penghulu sebagai perlengkapan pakaian Penghulu dalam menghadiri upacara adat. Ukuran kain, panjang 152 cm, lebar 43 cm. No. Inv. 2274.

Demikian beberapa contoh hasil tenun tradisional Minangkabau yang terdapat di Museum Negeri Adhityawarman Sumatera Barat. Sebetulnya banyak koleksi tenun tradisional Minangkabau yang masih disimpan, yang tidak mungkin untuk dituliskan semuanya pada buku ini.




25