Halaman:Tenun Tradisional Minangkabau.pdf/18

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
  1. Tali kudo-kudo.
    Dipergunakan untuk mengikat Ontokan pada kudo-kudo. Dapat dipergunakan segala macam tali, yang penting dapat berfungsi sebagai pengikat yang kuat.
  2. Lilotan.
    Terbuat dari sepotong bilah dari bambu atau sepotong kayu biasa. Dipergunakan untuk membentangkan benang tenun.

Selain dari peralatan tenun tersebut diatas, dapat kita tambahkan alat-alat pelengkap lainnya, seperti :

  1. Turak.
    Alat yang dipergunakan untuk membawa benang lusi dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri pada waktu menenun. Turak ini dibuat dari sepotong bambu yang kecil dan pendek.
  2. Kincie ( Kincir ).
    Sejenis alat yang dipergunakan untuk memindahkan benang ke dari alat pemintal ke palet atau buluh. Terbuat dari sebuah lingkaran dari rotan yang dianyam, berbentuk sebuah roda yang mempunyai jari-jari dari bilah bambu. Diletakkan pada sebuah penampang yang terbuat dari sepotong kayu yang agak berat. Roda ini digerakkan oleh sebuah alat pemutar yang terdapat pada jari-jari tersebut.
  3. Nandie.
    Alat tenun yang terbuat dari dua potong bilah ( bambu yang sudah di potong-potong dan ditipiskan ), yang bagian tengahnya dimasukkan pada sebuah sumbu dari kayu, sehingga membentuk segiempat. Pada ujung-ujung bilah ini dipasangkan kayu yang agak melengkung yang dipergunakan untuk menahan benang. Sumbu yang pakai bilah ini diletakkan pada sebuah penampang dari kayu yang berat yang dibuat sedemikian rupa sehingga sumbu tadi dapat digerak-gerakan dan berputar. Nandie ini dipergunakan untuk pengumpal benang.
  4. Gundang.

17