Dan ketika banyak relawan/ti mulai mengulurkan simpati, bantuan dan kesediaan mendengarkan apa yang ditanggung oleh para korban, para relawan/ti itu segera dikejar oleh teror dan ancaman. Dengan jalan apa keadilan dan kebenaran harus diganti di negeri ini?
4. Teror terhadap Usaha Pencarian Fakta
Sejak simpati, bantuan dan kesediaan mendengarkan apa yang ditanggung para korban itu dimulai, mulai juga rentetan teror dan ancaman: terhadap para korban dan keluarga korban, terhadap banyak warga Tionghoa, terhadap petugas rumah sakit dan para dokter yang memberikan perawatan, serta terhadap para relawan/ti. Bentuk-bentuk teror dan ancaman yang sering dilakukan itu dapat dilihat dalam Tabel 5 di bawah ini.
Sumber : Dokumentasi ‘Tim Relawan untuk Kemanusiaan’, dan kesaksian para korban dan keluarganya, para dokter dan petugas rumah sakit, para saksi mata, warga biasa, dan ’Anggota Tim Relawan’. |
Bahwa pencarian kebenaran telah menjadi sasaran teror dan ancaman menunjukkan dengan sangat jelas bagaimana “kerusakan total hidup bersama” kita sungguh-sungguh telah menjadi gejala yang sedemikian nyata. Menjadi nampak bahwa pergantian kepemimpinan politik pada 21 Mei 1998 lalu hanyalah “sandiwara terpaksa” yang berlangsung di permukaan hidup politik di negeri ini. Jauh dibawah pusaran sengketa politik yang terjadi, tetap dan terus berlangsung, cara-cara teror dan