Halaman:Temuan Tim Gabungan Pencari Fakta Peristiwa Kerusuhan Mei 1998.pdf/70

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

Lampiran


DOKUMENTASI AWAL NO. 3
PERKOSAAN MASSAL DALAM RENTETAN KERUSUHAN: PUNCAK KEBIADABAN DALAM KEHIDUPAN BANGSA

"Sekitar Jam 11.30, saya melihat beberapa orang di antara massa mencegat mobil dan memaksa penumpang turun, kemudian menarik 2 orang gadis keluar dari mobil. Mereka mulai melucuti pakaian 2 perempuan itu dan memperkosanya beramai-ramai. Kedua perempuan itu mencoba melawan, namun sia-sia" (Saksi mata, Muara Angke, 14 Mei 1998).

 Tuturan di atas bukanlah cerita fiksi melainkan sebuah peristiwa yang telah terjadi. Itulah satu dari ratusan perkosaan yang telah dilakukan di seputar peristiwa kerusuhan pertengahan bulan Mei 1998. Keluasan tindak perkosaan, berdasar laporan yang terkumpul sampai hari ini, dapat dilihat dalam berbagai tabel dan kesaksian dalam 'Dokumentasi' ini. Kalau sesudah peristiwa kerusuhan tempo hari muncul sanggahan atas terjadinya banyak perkosaan, sebaiknya sanggahan itu segera dihentikan. Jawabnya jelas: peristiwa itu benar-benar terjadi. Tidak hanya terhadap satu dua orang, melainkan pada begitu banyak perempuan.

"Setelah kedua perempuan itu berhasil melepaskan diri dari orang-orang biadab itu, saya mendekati mereka dan mencarikan jalan aman untuk pulang. Karena saya tinggal di daerah itu, saya hafal jalan pintas menuju jalan raya. Sesampai di perempatan Cengkareng, saya melihat beberapa mayat perempuan dalam keadaan telanjang, dengan muka ditutupi koran. Perempuan-perempuan itu tampak telah diperkosa, karena dari vagina mereka terlihat leleran darah yang mengering dan dikerubungi lalat. Setelah menolong dua wanita itu, saya pulang melewati jalan yang sama. Ketika saya sampai di perempatan Cengkareng, mayat-mayat perempuan itu sudah tidak ada lagi. Ke mana mayat-mayat itu dan siapa yang membawa mereka?" (Saksi mata, Muara Angke, 14 Mei 1998).

63