Halaman:Temuan Tim Gabungan Pencari Fakta Peristiwa Kerusuhan Mei 1998.pdf/52

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca
Seri Dokumen Kunci
Peristiwa Lokasi Waktu*) Kejanggalan Modus Operandi


Peristiwa Perusakan dan penjarahan pusat perbelanjaan Sabar Subur Jatiuwung Tangerang 10.00 - 13.00 WIB Massa berkumpul di depan pusat perbelanjaan karena mendengar issue bahwa pertokoan itu akan dijarah. Perusakan dan penjarahan dimulai ketika dan setelah seorang pemuda jaket hitam berteriak “kalau mau menyerbu jangan ragu-ragu” sambil mengambil batu dan melempari pertokoan.
Penjarahan dan pembakaran plaza Aneka Subur Jatake, Tangerang 10.00 - 12.00 WIB Massa berkumpul di jalan mendengar issue akan ada demo mahasiswa di jalan raya Serang. Aksi perusakan dimulai ketika sekelompok pemuda berjakaet hitam mulai melakukan pelemparan dan penjebolan kaca. Ketika massa telah masuk dan melakukan penjarahan, diantara pemuda berjaket hitam yang membawa HT dan pistol keluar dan melakukan tembakan, kemudian masuk lagi ke plaza. Tak lama kemudian plaza terbakar, api berasal dari dalam plaza.
Penjarahan dan perusakan Ruko Pasar Puri Indah Kebon Jeruk, Jakarta Barat 10.30 - 11.00 WIB Aksi perusakan dimulai dan setelah 10 orang berbadan tegap dan berwajah sangar berteriak “anti Cina” sambil melempari ruko dan mengajak massa merusak dan menjarah, 10 orang itu ikut-ikutan masuk namun tidak menjarah. Ketika massa mulai bergerak dan melakukan perusakan dan penjarahan di ruko lainnya, 10 orang tersebut menghilang.
Penjarahan dan pembakaran Supermarket Mitra Perumnas II Tangerang 10.00 - 15.00 WIB Massa berkumpul disekitar lokasi karena mendengar issue Tangerang (Ramayana) sudah dibakar. Aksi kerusuhan dan pembakaran dimulai ketika dan setelah sekelompok pemuda diturunkan dari mobil Kijang dari arah Malabar.
Penjarahan dan perusakan kompleks pertokoan Ciputat Ciputat, Jakarta Selatan 14.00 - 14.30 WIB Massa sudah berkumpul di sekitar lokasi. Aksi perusakan dimulai ketika dan setelah puluhan pemuda berseragam SLTA diturunkan dari truk. Diantara mereka ada yang berteriak “kenapa kalian diam saja, itu ada pertokoan, lempar dan bakar saja”.
Perusakan dan penjarahan Pusat Perdagangan Cikini Depan Stasiun Cikini, Jakarta Pusat 10.00 - 12.00 WIB Perusakan dan penjarahan dimulai ketika dan setelah datang 15-20 pemuda yang dikenal sebagai preman yang direkrut Kosgoro cabang Cikini mengajak massa untuk bergerak mendekati gedung dan melakukan aksi perusakan dan penjarahan.
Penjarahan dan pembakaran gudang dan service Polytron Jl. KS Tubun, Slipi, Jakarta Barat 14.00 - 15.00 WIB Aksi perusakan, penjarahan, dan pembakaran dimulai ketika dan setelah datang sekitar 30 pemuda berpakaian lusuh, berwajah garang dan bertato, dan berteriak “ini Polytron kosong, tidak dijaga, ayo serbu”.
Penjarahan dan pem­ba­karan pusat perbelanjaan Slipi Jaya Slipi, Jakarta Barat 13.00 - 15.00 WIB Perusakan, penjarahan dan pembakaran dimulai ketika dan setelah puluhan pemuda diturunkan dari truk dan melakukan aksi perusakan dan penyiraman lantai dengan bensin.
Perusakan dan pembakaran pertokoan Sekitar Kampung Melayu, Jakarta Timur 12.00 - 13.00 WIB Massa berkumpul karena ada sejumlah pemuda yang dikenal sebagai preman membakar ban-ban bekas. Perusakan dimulai ketika dan setelah hadir sekelompok pemuda berseragam SLTA.
Usaha perusakan dan pembakaran pertokoan Sepanjang Jl. Dewi Sartika, Cililitan, Jakarta Timur 14.00 WIB Massa bergerombol dipinggir jalan. Kemudian datang seorang pemuda berjaket ungu mengaku mahasiswa berteriak “bakar toko”. Namun massa tak bergerak. Pemuda itu ditangkap dan disaku jaketnya ditemukan bom molotov.
Penjarahan dan pembakaran komplek pertokoan dan bank Wilayah Tanah Abang dan sekitarnya, Jakarta Pusat 10.00 - 13.00 WIB Aksi perusakan dimulai ketika dan setelah datang puluhan pemuda berbadan tegap dan besar membawa kaleng, ber­konvoui dengan sepeda motor dari arah Jatibaru, Bong­karan, dan Kebon Dalam. Diantaranya ada yang berperan sebagai “komandan”. Massa bergerak mengikuti perintah komandan. Ketika ada perlawanan dari warga setempat yang menolak aksi pembakaran sebuah gedung, massa perusuh kebingung­an dan bertanya kepada “komandan” yang memberi aba-aba.

45