Halaman:Temuan Tim Gabungan Pencari Fakta Peristiwa Kerusuhan Mei 1998.pdf/50

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca
Seri Dokumen Kunci

(dengan probabilitas tinggi) bahwa tindakan perusakan, penjarahan dan pembakaran tersebut bukanlah tindakan spontan dari massa dan warga setempat. Dengan lebih lugas dapat dikatakan bahwa perusakan, penjarahan dan pembakaran dimulai dengan langkah dan cara yang sistematis dan terorganisir. Dari cara pandang probabilitas, sangatlah sulit menerima argumen bahwa berbagai kesamaan pola pada “awal kejadian” perusakan, penjarahan dan pembakaran itu hanyalah disebabkan oleh faktor kebetulan. Kalau ‘kebetulan’ menjadi alasan dari berbagai pola di atas.

  1. Bagaimana ‘kebetulan’ (coincidence) itu harus dijelaskan oleh fakta keluasan lingkup kejadian di wilayah seluas Jakarta dan sekitarnya?
  2. Bagaimana sang ‘kebetulan’ itu harus dijelaskan oleh kesamaan waktu (simulacrum) dari banyak peristiwa perusakan, penjarahan dan pembakaran di wilayah seluas Jakarta dan sekitarnya?
  3. Bagaimana sang ‘kebetulan’ itu harus dijelaskan oleh berbagai kesamaan “awal peristiwa” perusakan, penjarahan dan pembakaran? (misalnya: pengajak dan pemimpin perusakan tidak datang dari daerah warga setempat; modus kedatangan pengajak dan pemimpin perusakan dengan kendaraan; tidak ada peristiwa perusakan yang dimulai oleh warga setempat).
  4. Dan bagaimana si ‘kebetulan’ itu harus dijelaskan oleh kesamaan pola janggal berikut: bahwa para pengajak dan pemimpin perusak/pembakaran tidak ikut menjarah? Bahkan dalam banyak kasus, para pengajak dan pemimpin segera meninggalkan massa yang mulai bergerak untuk merusak dan menjarah.

 Menunjuk dengan spesifik jaringan pelaku perusakan, penjarahan dan pembakaran masih menjadi agenda mendesak berikutnya. Dan dalam suasana ketakutan akan ancaman, penculikan dan penembakan gelap yang terjadi belakangan ini, pembongkaran tragedi kerusuhan itu sangat membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak.

43