Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/58

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

40

    adanya sifat nomina seperti putiah 'putih' dan itam 'hitam', prefiks itu berarti 'memakai'.
  1. Berarti mengendarai
  2. Sama halnya dengan kriteria di atas, kalau prefiks ini melekat kepada nomina yang mengacu kepada alat transportasi, di samping arti 'mempunyai' ia juga berarti 'mengendarai'. Dari kata keretangin 'sepeda', atau kudo 'kuda' dibentuk verba intransitif bakaretaangin 'bersepeda', atau bakudo 'berkuda'. Arti yang terkandung dalam verba itu adalah 'menggunakan' atau 'berkendaraan'. Contoh-contoh kalimat berikut memperlihatkan perbedaan kedua arti tersebut.
    (14) Iin bakaretangin baru.
    'Iin bersepeda baru'.
    (15) lin bakaretangin ka sikola.
    'Iin bersepeda ke sekolah'.
    (16) Urang tani tu bakudo putiah.
    'Orang tani itu berkuda putih'.
    (17) Urang tani tu bakudo ka ladang.
    'Petani itu berkuda ke ladang'.

    Pada kalimat (14) dan (16) prefiks itu dapat berarti 'mempunyai' dan pada kalimat (15) dan (17) ia berarti mengendarai. Dengan adanya keterangan tempat, prefiks itu berarti 'mengendarai'.

  3. Berarti menghasilkan
  4. Makna 'menghasilkan' ini dapat terjabar lebih lanjut berdasarkan kata dasar yang dilekati prefiks ba. Misalnya, mengeluarkan, menampilkan, dan sebagainya. Pada badendang prefiks ini dapat berarti 'mengeluarkan dendang', sedang pada bamuko masam dapat berarti 'menampilkan muka asam'. Berikut ini contohnya
    (18) Winda badendang sayang.
    'Winda menyanyikan lagu rindu'.
    (19) Tina badendang karoncong Sunda.
    'Tina menyanyikan lagu keroncong Sunda'.
    (20) Inyo datang bamuko masam.
    'Dia datang bermuka masam'.