Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/55

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

37

(1) Rumahnyo di ma? *Di
'Rumahnya di mana ?' *Di
(2) Rumahnyo di ma? Di Padang.
'Rumahnya di mana?' Di Padang.
(3) Ayah dari ma? *Dari
'Ayah dari mana?' *Dari
(4) Ayah dari ma? Dari kantua.
'Ayah dari mana? Dari kantor.

Jawaban pertanyaan (1) dan (3), yaitu Di dan Dari, adalah jawaban yang tidak berterima dalam bahasa Minangkabau. Meskipun dapat berdiri sendiri secara morfologis, keduanya tidak bebas secara sintaksis. Kedua bentuk itu memerlukan morfem bebas atau kata lain agar berterima dalam bahasa Minangkabau.

Selanjutnya, kata-kata seperti kurisi 'kursi', dan Ani 'ani' merupakan morfem bebas secara morfologis dan sintaksis. Berikut ini diberikan contoh-contoh untuk memperjelas pertanyaan di atas.

(5) Itu apo? Kurisi.
'Itu apa? Kursi'.
(6) Itu sia? Ani.
'Itu siapa? Ani'.

Dengan demikian, jawaban pendek untuk suatu pertanyaan dapat digunakan sebagai tes untuk mengetahui adakah suatu morfem hanya bebas secara morfologis saja atau bebas secara morfologis dan sintaksis.

Dalam bahasa Minangkabau morfem terikat terdiri atas (1) morfem afiks dan (2) morfem perulangan. Afiks dibagi lagi atas prefiks, infiks dan sufiks. Bentuk-bentuk ba-, di-, pa-, dan sa- dalam bajalan 'berjalan', diambiak 'diambil', pamaleh 'pemalas' dan sabulan 'sebulan' adalah bentuk-bentuk prefiks yang berupa morfem terikat; bentuk-bentuk -ar-, -am-, dan al- dalam garigi 'gerigi', jamari jemari' dan tamali 'temali' adalah bentuk-bentuk infiks yang berupa morfem terikat; dan bentuk-bentuk -an dan -i dalam makanan 'makanan' dan kamehi 'kemasi' adalah bentukbentuk sufiks yang berupa morfem terikat.

Dari segi bentuk, kata dibedakan atas kata dasar dan kata bentukan. Dengan sudut pandang lain kata dasar merupakan kata yang belum atau