Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/26

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

8

kata melalui pemajemukan atau komposisi, yaitu pembentukan kata dengan morfem bebas seperti rumah sakit dan papan catur.

Bentuk infeksional dan derivasional dapat dijelaskan sebagai berikut. Bentuk yang termasuk pradigma yang sama disebut bentuk yang infeksional dan bentuk yang tidak termasuk pradigma yang sama disebut bentuk yang derivasional.

Dua butir istilah yang perlu dibedakan lagi adalah kata dasar dan bentuk dasar.

Husin (1982:68) membedakan kata dasar dan bentuk dasar. Ia mengatakan bahwa kata dasar adalah kata yang belum mendapatkan perimbuhan dan bentuk dasar adalah kata yang sudah mendapatkan imbuhan. Baik kata dasar maupun bentuk dasar masih dapat diperluas lagi menjadi kata baru dengan memberinya imbuhan. Dari kata lari misalnya dapat dibentuk kata berlari, dan dari itu dapat lagi dibentuk kata berlarian, dan dari kata berlarian dapat dibentuk kata berlari-larian. Kata lari adalah dasar dari bentuk berlari, kata berlari adalah bentuk dasar dari berlarian, dan kata berlarian adalah bentuk dasar dari berlari-larian.

Kelas kata sangat penting dalam penyusunan suatu tata bahasa. Dalam penyusunan tata bahasa Minangkabau ini digunakan teori kelas kata Harimurti Kridalaksana dengan dua pertimbangan. Pertama, bahasa Minangkabau termasuk rumpun Melayu seperti halnya bahasa Indonesia. Dengan demikian, penerapan kelas kata yang disusun untuk bahasa Indonesia tersebut dapat diterapkan untuk kelas kata bahasa Minangkabau. Kedua, kelas kata yang ditulis oleh Kridalaksana (1986: 40--121) tersebut cukup rinci, dan karena itu dapat diterapkan secara memadai untuk keperluan penyusunan tata bahasa Minangkabau.

Selanjutnya, kelas kata yang ditulisnya itu diringkaskan sebagai berikut.

Kelas kata dalam bahasa Indonesia dibagi atas verba, ajektiva, nomina, pronomis, numeralia, adverbia, interogativa, demontrativa, artikula, konjungsi, dan kategi fatis.

Masing-masing kelas kata tersebut dibagi lagi atas Subkategorisasi yang ringkasnya sebagai berikut.

Dari segi bentuk, masing-masing kelas kata itu mempunyai bentuk dasar dan turunan, kecuali interjeksi. Di samping itu, perpindahan kelas juga dapat terjadi karena perubahan fungsi dalam kalimat.