Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/235

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

215

(256) Inyo batanyo kok apak namuah manggantian inyo maaja baisuak.
'Dia bertanya apakah bapak mau meggantikan dia mengajar besok'.
(257) Si Mariana sangsi kalau amai namuah manjua tanah tu.
'Si Mariana sangsi kalau ibu mau menjual tanah itu'.
(258) Angku Mali batanyo kalau-kalau ado urang nan namuah mamanjek karambianyo.
'Angku Mali bertanya kalau-kalau ada orang yang mau memanjat kelapanya'.

Perlu dijelaskan bahwa kata penghubung kalau dan kalau-kalau bisa dipakai dengan kata kerja batanyo 'bertanya', mananyokan 'menanyakan', cameh 'cemas', sangsi 'sangsi', dan curiga(?) 'curiga'.

Kata kerja yang biasa dipakai sebagai P dalam klausa inti di sini adalah mangecekan 'menyatakan', mangiro 'mengira', mandanga 'mendengar', manyadari 'menyadari', yakin 'yakin', dan mangusahokan 'mengusahakan'. Hanya kata penghubung baso 'bahwa' yang dapal dipakai untuk kata kerja yang tersebut di atas. Jadi, kalimat (259) dan (260) berikut ini adalah kalimat yang tidak benar:

(259) *Ambo manyasali kalau-kalau padi awak disarangnyo dek amo.
'Saya menyesali kalau-kalau padi kita diserang oleh hama'.
(260) *Ambo batanyo baso bupati ka datang.
'Saya bertanya bahwa bupati akan datang'.

5.2.3.5.16 Hubungan Cara

Dalam hubungan ini, klausa bukan inti menyatakan bagaimana tindakan yang disebutkan dalam klausa inti dilakukan. Kata penghubung yang biasa dipakai adalah sambia 'sambil'. Misalnya:

(261) Anak mudo tu duduak di barando sambia manggoyang-goyangkan kakinyo.
'Anak muda itu duduk di beranda sambil menggoyang-goyangkan kakinya'.
(262) Sambia mandi si Aguih basiua-siua ketek.
'Sambil mandi si Agus bersiul-siul kecil'.