Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/228

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

208

    'Belum beranjak dia dari tempat duduknya sampai kapal terbang itu hilang dari pandangannya'.

h. Peristiwa pada klausa inti terjadi sesudah peristiwa pada klausa bukan inti

(200) Sasudah dikasainyo ambo, ambo indak namuah maragoinyo lai.
'Sesudah dikasarinya saya, saya tidak mau menghargainya lagi'.
(201) Indak ado urang nan barani lalu di jalan tu, sasudah si Kebeang kanai ranjau di sinan.
'Tidak ada orang yang berani lewat di jalan itu, sesudah si Kebeng kena ranjau di sana'.

5.2.3.5.7 Hubungan Perbandingan

Hubungan ini menyatakan perbandingan antara apa yang dinyatakan dalam klausa inti dan apa yang dinyatakan dalam klausa bukan inti. Kata penghubung daripado 'daripada' menunjukkan bahwa yang dinyatakan dalam kiausa inti melebihi yang dinyatakan dalam klausa bukan inti. Biasanya di dalam klausa ini terdapat kata labiah ... 'lebih ...' atau labiah rancak .... 'lebih baik ...', yang berfungsi sebagai Ket. Misalnya:

(202) Si Cua labiah sanang maota daripado bakarajo mancari pitih.
'Si Cua lebih senang berbicara daripada bekerja mencari uang'.
(203) Daripado ang bakubang di sinan, labiah rancak ang pangkua sawah tu.
'Daripada engkau berkubang di sana, lebih baik engkau cangkul sawah itu'.

Sebaliknya, jika perbandingan itu menunjukkan kesamaan atau kemiripan, kata penghubung yang biasa di pakai adalah sarupo 'serupa', saakan-akan 'seakan-akan', saulah-ulah 'seolah-olah', dan saraso 'serasa'. Misalnya:

(204) Tolong aja anak tu sarupo ambo maaja nyo dulu.
Tolong ajar anak itu seperti saya mangajar dia dahulu'.
(205) Rumah tu langang seakan-akan indak ado penghuni.
'Rumah itu sepi seakan-akan tidak ada penghuni'.