Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/22

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

4

1.2 Tujuan dan Hasil yang diharapkan

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh deskriptif lengkap tentang tata bahasa Minangkabau yang mencakup fonologi, morfologi, dan sintaksis.

Di samping itu, hasil penulisan ini dapat dijadikan bahan pertimbangan penyusunan kurikulum khususnya yang berhubungan dengan budaya daerah.

1.3 Kerangka Teori

Untuk menyusun tata bahasa Minangkabau ini, butir pokok yang perlu dijelaskan adalah batasan tata bahasa itu sendiri.

Dalam memberikan batasan tentang tata bahasa itu, para ahli bahasa memberikan batasan yang agak berbeda, Pada umumnya, aliran Struktural menyatakan bahwatata bahasa terdiri atas morfologi dan sintaksis.

Tampaknya hal yang umum berlaku di Indonesia ialah bahwa tata bahasa terdiri atas dua sub-kajian, yaitu morfologi dan sintaksis. Hal ini sesuai dengan batasan yang diberikan Gleason (1955:11). Ia menyatakan bahwa struktur bahasa terdiri atas fonologi dan tata bahasa. Selanjutnya tata bahasa dibagi atas morfologi dan sintaksis.

Dari batasan di atas juga terlihat bahwa morfologi dan sintaksis merupakan dua demensi bahasa yang sangat erat kaitannya sehingga pengkajian morfologi dan sintaksis diupayakan agar merupakan satu kesatuan yang terpadu. Namun, fonologi diperlukan untuk memahami tata bahasa tersebut. Oleh karena itu, fonologi juga dibahas dalam penelitian ini.

Dalam analisis data untuk masing-masing bagian digunakan beberapa teori. Masing-masing bagian dibahas secara tersendiri dalam hubungannya dengan teori yang digunakan.

1.3.1 Fonologi

Untuk analisis digunakan pokok pikiran Pike (1965:58) yang terdiri dari empat butir pokok pikiran tentang prosedur analisis fonemis. Keempat pokok pikiran tersebut ialah:

1) Bunyi cenderung dipengaruhi oleh bunyi,
2) Sistem bunyi cenderung mempunyai sifat simetris,
3) Bunyi cenderung berubah dari bunyi aslinya, dan