Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/214

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

194

Kata perintah ancaman adalah rasaian, awas, jan cubo-cubo, dan mati. Kata jan cubo-cubo hanya ditempatkan di awal kalimat; kata mati ditempatkan di akhir kalimat; sedangkan kata rasaian, dan awas bisa di awal ataupun di akhir kalimat. Contoh:

(110) a. Rasaian, den kaduan ka apak den!
'Awas, saya adukan kepada ayahku!'
b. Den kaduan ka apak den, rasaian!
'Saya adukan ke ayahku, awas!'
(111) a. Awas, kalau kamari inyo bisuak!
'Awas, kalau dia kesini besok!'
b. Kalau kamari inyo bisuak, awaslah!
'Kalau kemari dia besok, awaslah!'
(112) a. Jan cubo-cubo bamain api!
'Janganlah coba-coba bermain api!'
(113) Kalau bakarch arang juonyo bisuak, den banamkan masuak lauik, mati!
'Awaslah, jika dia ribut-ribut juga besok, saya benamkan masuk laut'

d. Kalimat Seru

Kalimat seru dinamakan juga kalimat interjektif, yakni kalimat yang isinya mengungkapkan rasa kagum. Karena rasa kagum berkaitan dengan sifat, maka kalimat seru hanya dapat dibuat dari kalimat berita yang predikatnya adjektiva. Cara membentuk kalimat seru adalah dengan membalikkan urutan kalimat dari S-P menjadi P-S dengan diser- Lai intonasi // (2) 4 // 3 2 1 //. Pembalikan urutan itu dapat disertai partikel -nyo. Kata bana adjektíva; dan kata ondeh (mandeh), owai, iyo sabana.

5.2.3.3 Kalimat Sederhana dan Kalimat Luas

Kalimat sederhana ialah kalimat yang terdiri atas hanya satu klausa, sedangkan kalimat luas ialah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih.

(114) Pangkeknyo lah tinggi.
'Pangkatnya telah tinggi'.
(115) Kabun tu laweh, tapi indak batanaman.
'Kebun itu luas, tetapi tidak bertanaman'.