Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/204

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

184

(58) Lah marasai den di kampuang manga indak ang tolong?
'Telah menderita saya di kampung mengapa tidak kamu bantu?'

Kalimat-kalimat (54), (55), dan (56) adalah kalimat tanya yang dibentuk dengan tanya manga untuk menanyakan perbuatan seseorang. Jawaban dari kalimat-kalimat tersebut adalah kalimat (59), (60), dan (61). Sedangkan, kalimat-kalimat (57) dan (58) merupakan kalimat tanya yang menanyakan sebab terjadinya suatu peristiwa atau perbuatan sehingga jawabannya adalah kalimat (63) dan (64).

(59) Amak den cako mananak sipuluik di dapua.
'Ibuku tadi memasak ketan di dapur'.
(60) Angku Kali manikahan uni den di musajik.
'Engku Kadi menikahkan kakak perempuanku di masjid'.
(61) Adiak den sadang maaru tanah di alaman,
'Adikku sedang bermain tanah di halaman'.
(62) Urang sadang batabuik tu mako anak-anak mudo baondoh-ondoh ka tapi lauik.
'Orang sedang menyelenggarakan pertunjukan tabut, itu sebabnya anak-anak muda berduyun-duyun ke tepi laut'.
(63) Aden marasai pulo tu mako (wa)ang indak den tolong.
'Saya sedang menderita pula, itu sebab kamu tidak saya bantu'.

4) Kata Tanya Baa 'Bagaimana'

Kata tanya baa digunakan untuk menanyakan keadaan seseorang, cara melakukan suatu pekerjaan, dan sebab terjadinya suatu keadaan atau perbuatan. Contoh:

(64) Baa ujian ambo Pak?
'Bagaimana ujian saya, Pak?'
(65) Baa caro mamelokan kompor tu'?
'Bagaimana cara memperbaiki kompor itu?'
(66) Baa mako tabaka rumah tu?
'Apa sebabnya terbakar rumah itu?'

Posisi kata tanya baa dapat dipindah-pindahkan ke tengah atau ke belakang kalimat sehingga kalimat di atas dapat pula berbentuk:

(65) a. Ujian ambo baa Pak?
'Ujian saya bagaimana, Pak?'