TAO TEH KING.
manoesia seperti barang prabotan jang dibikin goena maksoed soetji, dan boeat ini ia tida pandang deradjat, golongan atawa kapertjaja'an jang berlaenan, djahat dan baek, moelja atawa hina, kerna ia taoe, seperti djoega semoea beboeahan dari satoe poehoen aken dateng temponja boeat djadi mateng, begitoe poen sekalian manoesia aken dateng temponja boeat sedar dan mengenal kabeneran. (Ajat 1 dan 2).
Boeat dapetken itoe kasampoerna'an tida ada tjonto jang lebih njata dari-pada sifatnja natuur jang berätsal dari kakosongan. Maskipoen itoe kaloeasan alam jang ada antara Langit dan Boemi tida berisi satoe apa, tetapi disitoe ada terdapet tenaga jang melahirken penjipta'an, seperti djoega itoe kantong oeboeban dari toekang besi jang djoestroe dari kakosongannja maka djadi bergoena besar boeat dipake menjalahin itoe api jang bikin loemèr besi dan laen-laen logam. Semingkin keras itoe oeboeban digontjang-gontjangken semingkin santer ia menioep. Tetapi manoesia jang dibikin melemboeng dadanja oleh kasombongan, ka'angkoean dan kabangga'an, boekandja djadi semingkin bergoena besar, hanja malah gampang meledak dan ilang tenaganja. Maka ada perloe sekalih orang bikin ketjil, bikin kosong dirinja dengen djalan kendaliken dan tindes hawa nafsoenja.
 | Sebuah gambar seharusnya muncul pada posisi ini dalam naskah. Untuk menggunakan keseluruhan pindaian halaman sebagai penampung, sunting halaman ini dan ganti "{{gambar hilang}}" dengan "{{raw image|Tao Teh King.pdf/50}}". Sebaliknya, jika Anda mampu untuk menyediakan gambarnya, maka lakukanlah. Untuk panduan, lihat Wikisource:Pedoman gambar dan Bantuan:Menambah gambar. |
34
