Halaman:Tao Teh King.pdf/352

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

TAO TEH KING.


„Nabi" (orang jang pande bernaboewet, atawa bisa taoe kadjadian jang bakal dateng).

Tetapi seperti soedah diterangken di atas, Lao Tze poenja pengoendjoekan itoe boekan boeat ramalin apa jang bakal dateng, hanja toetoerin boekti jang soedah kaliatan dan berdjalan sadari doeloe, berhoeboeng dengen sikepnja radja-radja boediman jang bersedia aken tanggoeng negrinja poenja kahina'an dan rahajatnja poenja kasangsara'an. Inilah ada sikep jang sabaliknja dari kabanjakan kepala dan pemimpin bangsa djaman belakangan, jang boekan sadja tida perdoeliken kasangsara'an rahajat, malah sengadja menindes pada orang ketjil jang dipandang sabagi alat boeat memberi kasenangan dan kabesaran pada dirinja sendiri. Maka itoe Lao Tze tegesken, oedjar jang menggenggem kabeneran selamanja bertentangan dengen anggepan oemoem, jang mengira siapa pegang perentah moesti berada di atas, sedeng moestinja bertempat di bawah dan mendjadi hamba dari rahajat. (Ajat 1-5).

336