Halaman:Tao Teh King.pdf/327

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

LXXII.

MENJINTA DIRI.

  1. Kapan manoesia tida merasa takoet pada bahaja jang ada di depan mata, marika bisa bikin dirinja hadepken bahaja jang paling heibat.
  2. Biarlah marika berhati-hati aken membesarin itoe roemah lantaran merasa kesel pada kesesekan jang lagi dihadepin.
  3. Kapan ia tida bentji pada itoe roemah poenja sesek atawa ketjil, tida nanti bisa timboel itoe rasa kesel.
  4. Inilah sebabnja kenapa orang jarg Boediman, sedeng sampe kenal harga dirinja, tida perna tondjolin itoe di moeka orang banjak.
  5. Ia menjinta pada dirinja, tetapi tida menaro harga terlaloe tinggi.
  6. Dengen begitoe ia singkirken kasombongan, dan bisa merasa poeas.


Menjinta dan menghargain diri sendiri, menoeroet Lao Tze, boekan ada sikep jang salah, kaloe sadja djangan ditondjolin atawa dibanggain di moeka orang banjak.

Saorang jang tida merasa takoet, atawa biasa memandang ringan, pada bahaja ketjil jang tertampak di depan mata, achirnja bisa terdjeraemoes ka dalem bahaja jang paling heibat. Inilah, seperti soedah dierangin dalem beberapa fatsal jang laloe, lantaran segala kasoekeran besar bermoelahnja ketjil, hingga kapan tida didjaga bisa membahajaken. (Ajat 1).

Sasoedah mengoendjoek itoe ka'ada'an, soe-

311