Halaman:Tao Teh King.pdf/212

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

XLVI.

MENINDES KAINGINAN.

  1. Kapan Tao dioetamaken dalem doenia, koeda-koeda digoenaken boeat membantoe pertanian.
  2. Kapan Tao tida berpengaroeh di doenia, koeda-koeda-peperangan dipelihara dalem lapangan tempat mengangon cheiwan.
  3. Tida ada kadosa'an jang lebih besar dari­ pada menoeroetin kainginan temaha.
  4. Tida ada jang lebih menjakitken dari-pada tida merasa poeas.
  5. Tida ada kaboesoekan jang lebih mendjemoeken dari-pada serakah pada kaoenioengan.
  6. Maka kapoeasan dari merasa tjoekoep ada djadi satoe kasenangan jang kekel.

Dalem ini fatsal Lao Tze goenaken koeda sabagi symbool dari katentreman dan kakaloetan di doenia. Kapan itoe koeda-koeda digoena­ken dalem pertanian, itoelah tandanja Tao sedeng dioetamaken, hingga doenia mendjadi mamoer. Sabaliknja kapan di tempat-tempat pengangonan ada penoeh dengen koeda-koeda jang meloeloe dipiara dan diadjar boeat berperang, itoelah tandanja Tao tida diperhatiken lagi, dan doenia mendjadi kaloet dan hoeroe-hara, dimana mi­litarisme bisa berlakoe sawenang-wenang. (Ajat 1, 2).

Kakaloetan doenia jang tertampak dari doeloe sampe sekarang pokonja ada dari katemaha'an dan perasa'an tida poeas, ingin mendapet dan mempoenjai lebih banjak. Sabagitoe lama manoesja masih belon tindes katemaha'annja dan

196