Halaman:Tao Teh King.pdf/169

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

XXXVII.

ILMOE MEMERENTAH NEGRI.

  1. Tao selaloe berdiam, tapi tida satoe apa jang tida dikerdjaken.
  2. Djikaloe satoe keizer atawa radja bisa pegang keras pada atoeran menoeroet tjaranja Tao, segala apa aken mendjadi beres sendirinja.
  3. Djikaloe sasoedah terdapet kaberesan marika masih kandoeng kainginan boeat bekerdja, akoe lebih soeka tahan gerakannja dengen kasaderhana'annja Tao jang tida bisa diloekisken.
  4. Kasaderhana'annja Tao jang tida bisa di­loekisken nanti membikin kainginan djadi menjingkir.
  5. Menjingkirnja kainginan mengasih katentreman. Dengen begitoe seloeroeh negri nanti berobah mendjadi baek.

Bahoea Tao, maskipoen diam, telah kerdjaken segala apa dengen tida ada jang ditelantarken, itoelah orang bisa lantes mengarti kapan saksiken tjara bekerdjanja Natuur jang dengen diam-diam telah adaken dan pelihara segala apa dengen beres.

Tapi toch banjak orang tentoelah aken bersangsi atas kabenerannja itoe pengadjaran, bahoea kapan satoe keizer alawa radja berlakoe menoe­roet Tao , segala apa dengen sendirinja nanti mendjadi beres seperti jang di-ingin, Maskipoen betoel toeladan baek dari satoe keizer atawa radja bisa memberi pengaroeh pada rahajat aken berlakoe baek, tetapi dari sebab dalem doenia ada banjak sekalih manoesia djahat dan nakal jang tida bisa dipimpin dan dikasih mengarti, maka ada

153