Halaman:Tao Teh King.pdf/126

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

TAO TEH KING.


dari banjaknja kreta-perang jang ia bisa madjoeken, kerna tiap-tiap golongan familie ada diwadjibken menjoembang satoe kreta perang boeat membela negri.

Kaliatannja apa jang diroendingken dalem ini fatsal tjoemah samatjem peladjaran moraal jang biasa, tapi kapan diselidiki lebih djaoe ternjata disini Lao Tze ada petjahken satoe pengataoean penting boeat orang memilih kadoedoekan jang bener dalem kahidoepan.

„Berat ada poko dasarnja enteng," sebab orang tida bisa bitjara dari enteng zonder inget pada apa jang berat. Berbareng dengen itoe, orang poen bisa pikir djoega, apa jang paling berat moesti berada di paling bawah, dan jang paling enteng selaloe berada di paling atas; dan memang begitoelah ada sifatnja natuur, lantaran mana dalem anggepan oemoem ini boemi dipandang berada di bawah, dan langit di atas. Tetapi sabaliknja, barang jang paling berat ada paling tetep doedoeknja, dan jang paling enteng — oepamanja oedara atawa angin — paling gampang bergerak dengen gesit. Maka itoe saorang Radja Boediman memegang tegoeh imbangan dari tabeat dan kalakoean soepaja orang-orang jang berada di bawah prentahnja bisa hidoep slamet.

„Diam ada poko dasarnja gerakan," sebab kita tida bisa pikir tentang gerakanzonder inget pada apa-apa jang diam, dari mana itoe gerakan telah pisahken dirinja. Dan dengen menimbang pada apa jang berat dan enteng, orang poen bisa persatoekan sang beratdengen sang diam, dan sang enteng dengen sang gesit atawa gampang bergerak. Maka saorang Boediman selaloe memelihara iapoenja pendiam dan ten-

110