Halaman:TDKGM 01.305 (7 1) Notulensi Rapat Ke-19 Panitia Adat dan Tatanegara Dahoeloe bagian Kesejahteraan dan Kemakmuran, bagian 1.pdf/1

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

Md.

Panitia Adat dan Tatanegara Dahoeloe.

(Kyukan Seido Tyosa Iinkai)

Tidak dioemoemkan.

Bahagian: Kesedjahteraan dan Kemakmoeran.

(Kosei Iinkai)

RAPAT JANG KESEMBILAN BELAS.
(Kemis, 15 Juli 2605)

KETOEA: Padoeka Toean K. Kitazima.

Hadir dalam rapat: p.t.t. Kitazima, Matuura, Ide, Saito, Soekarno, Hatta,
Dewantara, Mansoer, Soetardjo, Djajadiningrat, Soekardjo
Wirjopranoto, Oto Iskandar Dinata, Poerbatjaraka, Moelia,
Wondoamiseno, Sartono;
Pengoeroes Tataoesaha p.t.t. Takenaka, Soedjono, Simizu;
Djoeroebahasa p.t. Nakatani; Pembantoe-pembantoe.

Dalam rapat hadir djoega pt. Sato, kepala Eisai Kyoku.

(Rapat moelai poekoel 10 pagi)

Pokok pembitjaraan: Indoestri; Kesehatan.

I. Tentang industri.

KETOEA: Sekarang saja boeka rapat hari ini. Sebagai atjara kita akan meneroeskan pembitjaraan rapat jang laloe. Dan sebagai atjara pertama, dalam rapat jang laloe kita telah menetapkan, bahwa toean Taniguti akan menerangkan oesoelnja. Soenggoehpoen demikian, berhoeboeng dengan satoe hal jang tidak dapat diabaikan, maka toean Taniguti terpaksa tidak dapat menghadiri rapat ini. Berhoeboeng dengan itoe maka djoeroe bahasa akan membatjakan oentoek menjampaikan oesoel—oesoel toean Taniguti itoe. Hendaklah toean-toean mengetahoei adanja.

Oesoel toean TANIGUTI: Soal mendirikan perindoestrian di kepoelauan ini, kini sedang diperbintjangkan dengan sepenoeh-penoeh minat, soepaja dalam oesaha mengadakan perindoestrian dapat diselesaikan poela soal membanteras penganggoeran dan soal memenoehi keperloean ekonomi dengan bahan dan oesaha sendiri.

Mengingat sifat penghidoepan manoesia sehari-hari jang bersangkoet paoet satoe sama lain, maka menoeroet perasaan saja ada baiknja djika orang lebih doeloe berdaja oepaja dilapangan jang teroetama sekali rapat hoeboengannja dengan penghidoepan sehari-hari, soepaja djangan ada kekoerangan barang keboetoehan kehidoepan masjarakat. Dalam pada itoe, karena perhatian hanja dippesatkan kepada soal penganggoeran, dan segenap keboen karet dioesahakan sebagaimana sediakala laloe diadakan penghasilan karet jang kini boleh dikatakan soedah liivat dari jang diboetoehkan, dan dibori pembajjtran kepada, sekian banjaknja oraing-orang jang tadinja lagi menganggoer itoe dengan ta' memikirkan keadaan masjarakat sekarang jang sebenarnja, matka dengan demikian barsLng keperloean rakjat akan habis dengan segera, dan akibatnja akan timboel kesoekaran kekoerangan barang jang oerloe sehari-hari jang kini soedah terasa dengan soenggoeh-soenggoeh.

Tentoe sadja barang siapa poen djoega akan setoedjoe, bahwa dalam oesaha menjempoernakan penghidoepan kita sehari-hari, sebaik-baiknja terlebih dahoeloe diadakan perbintjangan tentang soal makanan, pakaian dan roemah tempat tinggal.

Adapoen seal makanan, itoe ialah dengan perkataan lain soal djiwa manoesia, maka dari sebab itoe soal makanan senantiasa meminta perhatian sepenoeh-penoehnja dari seloeroeh manoesia dan ta' boleh sekali-kali dilaloei sebegitoe sadja oleh siapa poen djoega.

Soal pakaian poen rapat djoega hoeboengannja dengan djiwa manoesia, dan soal itoe poen tak boleh dilalaikan poela: djika kita mengingat perhoeboengannja dengan kesoesilaan dan keadaban.

Soal roemah tempat tinggal tak begitoe dipentingkan oleh pendoedoek ne-

geri-negeri