Halaman:Sultan Thaha Syaifuddin.pdf/83

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

yaitu lewat Semarang, dan orang-orang hukuman dari Batavia (16, p.37).

Sementara itu kepada pasukan-pasukan Belanda yang telah perada di Surolangun diberikan bermacam-macam tugas, seperti membersihkan dan mengatur loji-loji untuk tempat tinggal pasukan yang akan datang, membangun gedung-gedung mengepak barang-barang dalam peti yang beratnya 10,20 dan 40 kg.

Dalam pada itu rakyat Jambi yang setia pada perjuangan Sultan Thaha Syaifuddin setiap ada kesempatan tetap melakukan tembakan-tembakan atas tempat-tempat kedudukan militer Belanda itu. Pada tanggal 7 Agustus 1901 dilakukan 4 kali tembakan terhadap tangsi militer Belanda dan pada malam harinya 20 kali tembakan (16, p.37).

Pada tanggal 20 Agustus 1901, komandan militer daerah bersama dengan kompi pertama dan kedua dari batalyon II yang disertai staf dan komandannya, yaitu Let.Kol. JJ. Schneider dan orang-orang hukuman kerja paksa telah tiba di Surolangun. Pada hari berikutnya datang lagi di Surolangun sebagian pasukan yang ketinggalan bersama-sama dengan letnan I.E.G.C. Tolhuis yang akan menjadi penguasa sipil di daerah pendudukan, dengan menumpang kapal Hekwieler.

Pada tanggal 21 Agustus itu juga datang kontrolur Oh Helfrech yang ditugaskan sementara di Rawas. Pengangkutan barang-barang dan perbekalan pasukan dilaksanakan sampai tanggal 25 Agustus 1901 (16, p.38).

Meskipun pasukan pendudukan Muara Tembesi telah memiliki kekuatan besar dengan perlengkapan persenjataan yang cukup seperti yang telah disebutkan di atas, namun tidak mudah bagi mereka untuk menguasai daerah-daerah pedalaman. Dalam bah terdahulu (Perlawanan umum terhadap Belanda) telah diuraikan bahwa sesudah Sultan Thaha Syaifuddin menyelenggarakan musyawarah di Bulut Pesajian Rajo yang menghasilkan 5 keputusan penting, rakyat di mana-mana telah mendirikan benteng-benteng pertahanan rakyat yang termasyhur. Karena itu untuk dapat menguasai daerah-daerah pedalaman Jambi fihak Belanda terlebih dahulu harus mampu menghancurkan pertahanan rakyat dalam benteng-benteng tersebut.

Di bawah ini akan diuraikan keadaan beberapa benteng

78