Halaman:Sultan Thaha Syaifuddin.pdf/79

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
  1. Pada tanggal 25 Juni diterima berita bahwa beberapa ratus orang dari Bathin V (Surolangun dan dusun-dusun sekelilingnya) akan mendarat tidak jauh dari Panjaringan sebelah hilir dari sana akan berbaris ke Rantau Kapas Muda untuk menyerang kampemen.
  2. Pada tanggal 27 Juni beberapa orang yang ditangkap memberikan keterangan bahwa Pangeran Haji Umar, menantu Puspo Ali dengan kekuatan 500 orang akan menyerang pos Belanda.
  3. Pada tanggal 30 Juni Pangeran Ario melaporkan bahwa 1500 orang dengan 1200 senapan Belanda berangkat dari Surolangun dan berkumpul di Ampalu untuk menyerang tangsi militer Belanda (16, p.32).

Berdasarkan informasi-informasi seperti tersebut di atas fihak Belanda mulai mengatur siasat guna mematahkan setiap perlawanan. Tetapi sebelum diuraikan apa yang akan dilakukan fihak Belanda terlebih dahulu akan disebutkan di sini beberapa ketentuan yang mengikat komandan-komandan detasemen:

  1. Kepada komandan detasemen diperintahkan untuk menjaga keamanan di daerahnya dengan melakukan patroli-patroli dan memberikan perlindungan seperlunya kepada penduduk di daerah kekuasaannya.
  2. Patroli dari Surolangun Rawas yang bergerak menuju tapal batas Jambi tidak boleh mempunyai jumlah bayonet di bawah 100 buah.

74