Halaman ini tervalidasi
Setelah daerah Muara Tembesi dapat diduduki dengan tenang, maka residen menggariskan tindakan-tindakan kelanjutannya sebagai berikut:
- Tugas pemerintah yang pertama-tama ialah memanfaatkan keadaan politik yang baik di daerah Hilir untuk memperluas pengaruh pemerintah di kerajaan Jambi. Hasilnya sangat tergantung kepada kebijaksanaan ambtenar-ambtenar pemerintah di tempat itu yang harus benar-benar mengetahui keadaan yang berlaku di tempat tugasnya. Mereka ini harus sabar, rajin, tekun dan bisa berusaha mengadakan perbaikan-perbaikan yang diharapkan rakyat.
- Perlu diingat bahwa hampir seluruh daerah aliran sungai bagian hilir merupakan apanage Pangeran Wirakusuma dan Pangeran Aria Kusuma dan hanya sebagian kecil yang dimiliki kepala-kepala yang lain, termasuk Raden Anom yang sangat gigih menentang pemerintah Belanda.
- Kalau ada kesempatan residen akan memerintahkan menangkap Raden Amon itu.
- Kalau di daerah hilir tidak diperlukan gerakan militer untuk mematahkan perlawanan rakyat, maka menurut pendapat residen pos-pos di Jambi dan Muara Tembesi perlu sering mengadakan patroli hingga penduduk dan kepala-kepalanya lambat laun akan terbiasa dengan gerakan-gerakan pasukan.
- Patroli-patroli semacam itu sedapat mungkin mengikut sertakan orang-orang pamong praja untuk memberi kesempatan kepada mereka untuk mengetahui keadaan daerah dan apa yang sedang terjadi di resortnya. Hal ini sangat bermanfaat guna memperluas pengetahuan pemerintah tentang daerah itu.
- Pada tiap gerakan patroli harus dihindarkan semua yang dapat menyinggung rasa keadilan penduduk dan kepalanya, dan dalam keadaan bagaimana juga tidak dibenarkan merusak harta benda rakyat.
- Bagaimana cara mengadakan kontak dengan kepala-kepala dan penduduk daerah pedalaman Muara Tembesi masih harus dicari, dan dari hasil kontaak-kontak itu dapat ditentukan perlu tidaknya dilakukan patroli.
66