Halaman ini tervalidasi
Residen itu. Komandan militer membuat rencana sampai terperinci, didasarkan kepada gagasan Residen itu yang kemudian diambil alih oleh pimpinan militer di Pusat tanpa perubahan-perubahan untuk segera dilaksanakan.
Usul-usul komandan militer itu pada garis besarnya adalah sebagai berikut:
- Pasukan pendudukan lebih kurang 200 orang, terdiri dari 4 orang perwira, 50 orang Eropa dan 150 orang pribumi sebagai bawahan yang akan diberangkatkan dari garnisun batalyon Palembang. Mereka ini terdiri pasukan-pasukan yang sudah biasa bertempur di lapangan yang berair dan telah dilatih khusus dalam mempergunakan perahu.
- Jangan ada pasukan di Palembang yang dipindahkan ke mana-mana, lebih baik dipergunakan untuk mengisi dan menambah pasukan di Muara Tembesi.
- Persediaan amunisi: 350 peluru tajam tiap senapan dan 100 peluru tajam tiap revolver.
- Keluarga dari pasukan yang ditempatkan di Muara Tembesi itu sedapat mungkin segera disusulkan.
- Persenjataan artileri terdiri dari 2 sampai 7 cm. K.A. dan sebuah mortir 12 cm. untuk melemparkan pelor penerang. Perlengkapan amunisi untuk satu seksi lengkap dengan peluru penerang disediakan secara cukup di Jambi.
- Personalia pasukan artileri dari 6 orang Eropa dan 5 orang pribumi di bawah komando seorang Letnan artileri.
- Harus didirikan zal kelas II untuk orang-orang sakit dengan tenaga seorang perwira kesehatan dan 5 orang bawahan. Selanjutnya dipekerjakan seorang mandor dan 24 orang hukuman.
- Pos militer di Muara Tembesi secara administratif berada di bawah garnisun Jambi, di mana akan ditempatkan seorang kepala kamp.
- Kapal kayu "Alnoer" disewa untuk mengangkat semua peralatan yang dibutuhkan, untuk memperlengkapi pengangkutan perwira-perwira pasukan dan orang-orang hukuman dari Palembang guna mendirikan pangkalan di Muara Tembesi.
64