Halaman:Sultan Thaha Syaifuddin.pdf/69

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Residen itu. Komandan militer membuat rencana sampai terperinci, didasarkan kepada gagasan Residen itu yang kemudian diambil alih oleh pimpinan militer di Pusat tanpa perubahan-perubahan untuk segera dilaksanakan.

Usul-usul komandan militer itu pada garis besarnya adalah sebagai berikut:

  1. Pasukan pendudukan lebih kurang 200 orang, terdiri dari 4 orang perwira, 50 orang Eropa dan 150 orang pribumi sebagai bawahan yang akan diberangkatkan dari garnisun batalyon Palembang. Mereka ini terdiri pasukan-pasukan yang sudah biasa bertempur di lapangan yang berair dan telah dilatih khusus dalam mempergunakan perahu.
  2. Jangan ada pasukan di Palembang yang dipindahkan ke mana-mana, lebih baik dipergunakan untuk mengisi dan menambah pasukan di Muara Tembesi.
  3. Persediaan amunisi: 350 peluru tajam tiap senapan dan 100 peluru tajam tiap revolver.
  4. Keluarga dari pasukan yang ditempatkan di Muara Tembesi itu sedapat mungkin segera disusulkan.
  5. Persenjataan artileri terdiri dari 2 sampai 7 cm. K.A. dan sebuah mortir 12 cm. untuk melemparkan pelor penerang. Perlengkapan amunisi untuk satu seksi lengkap dengan peluru penerang disediakan secara cukup di Jambi.
  6. Personalia pasukan artileri dari 6 orang Eropa dan 5 orang pribumi di bawah komando seorang Letnan artileri.
  7. Harus didirikan zal kelas II untuk orang-orang sakit dengan tenaga seorang perwira kesehatan dan 5 orang bawahan. Selanjutnya dipekerjakan seorang mandor dan 24 orang hukuman.
  8. Pos militer di Muara Tembesi secara administratif berada di bawah garnisun Jambi, di mana akan ditempatkan seorang kepala kamp.
  9. Kapal kayu "Alnoer" disewa untuk mengangkat semua peralatan yang dibutuhkan, untuk memperlengkapi pengangkutan perwira-perwira pasukan dan orang-orang hukuman dari Palembang guna mendirikan pangkalan di Muara Tembesi.

64