laporan tertulis Residen pada bulan Desember 1899 sebagai berikut:
"Kita tidak dapat berbuat apa-apa. Semua tuntutan penyerahan atas orang-orang hukuman kerjapaksa yang melarikan diri dari orang-orang yang dicurigai melakukan kejahatan dari Palembang, dan juga anak-anak buah Sultan yang dipersalahkan melakukan kejahatan terhadap Gubernemen ternyata tidak menghasilkan apa-apa, bahkan kepada orang-orang hukuman yang melarikan diri itu diberikan tugas sebagai pengawal kehormatan dan dianugrahi gelar kehormatan. Desakan-desakan yang sungguh-sungguh agar dihentikan pungutan liar yang tidak syah dan penahanan atas barang-barang dagangan untuk hutang orang lain yang disebut ambat stelsel sama sekali tidak dihiraukan.
Selama setengah tahun tidak ada satu pun pangeran yang telah dipanggil berulang-ulang datang menghadap. Selama dua setengah tahun bertugas sebagai residen di daerah ini Pangeran Ratu tidak merasa perlu merendahkan diri menemui saya.
Baik para Regen, Pangeran Ratu, maupun para pembesar pemerintahan lainnya, tidak mempunyai pengaruh sedikitpun; mereka semua takut kepada Thaha.
Kesimpulannya ialah bahwa di daerah ini tidak ada pemerintahan dan akibat buruknya sangat terasa. Afdeling-Afdeling Karesidenan Palembang yang berbatasan dengan Jambi sering mengalami kejadian-kejadian pelanggaran dan kejahatan yang para pelakunya tidak dapat dihukum, karena mereka segera menyeberangi perbatasan dengan keyakinan akan diterima dengan tangan terbuka oleh penguasa Jambi. Di sana penjahat-penjahat pelarian itu diterima menjadi pesuruh raja dan dipergunakan untuk memeras dan menghisap penduduk.
Dari berita yang masuk, diketahui bahwa Thaha ingin menghindarkan penyerahan diri dan bahkan ingin mengorbankan pangkat kesultanan bagi anak laki-lakinya, tetapi ia tetap berusaha mempengaruhi jalannya Pemerintahan di daerah ini.
Di mana-mana terjadi perpecahan di antara para bangsawan, keluarga raja, sehingga tidak mungkin akan tercapai persesuaian pendapat tentang pemilihan Sultan yang baru. Rakyat dan pemimpin-pemimpinnya menunggu dengan tenang apa yang
47