Halaman:Sultan Thaha Syaifuddin.pdf/33

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Sebagai Pangeran Ratu Sultan Thaha mulai memiliki kesempatan untuk melaksanakan cita-citanya. Beliau melihat bahwa masih banyak rakyat Jambi pada waktu itu yang buta huruf, terutama tulis bacaan huruf Arab sebagai huruf Al-Qur'an. Demikian pula masalah pangan yang menurut beliau perlu segera ditingkatkan untuk menambah kesejahteraan rakyat.

Masalah sosial keagamaan menurut anggapan beliau perlu mendapat perhatian secara serius. Karena itu dalam sidang Dewan Menteri pertama sejak Sultan Thaha Syaifuddin memangku jabatan Pangeran Ratu, beliau mengeluarkan perintah kepada seluruh rakyat Jambi melalui Perpatih Dalam, Perpatih Luar, Jenang, Bathin dan semua Penghulu agar:

  1. Seluruh rakyat, baik laki-laki maupun wanita yang berumur lima puluh tahun ke bawah diwajibkan tahu membaca dan menulis huruf Al-Qur'an atau huruf Arab.
  2. Pertanian dan perkebunan harus diperluas.
  3. Hasil hutan, perternakan dan pertambangan emas supaya diperhatikan dan ditentukan mana yang perlu diekspor dan mana yang akan dipakai di dalam negeri sendiri.
  4. Pembangunan mesjid dan langgar supaya ditingkatkan.
  5. Di setiap dusun agar diangkat seorang hakim atau qadhi.
  6. Hendaknya rakyat selalu mempertebal keimanannya kepada Tuhan supaya fanatik dalam mempertahankan Tanah Air (10, p. 20).

Dari keenam "Perintah Harian" tersebut di atas tampaklah bahwa Sultan Thaha sangat memperhatikan kesejahteraan lahir dan batin rakyatnya. Untuk mempersatukan seluruh rakyat serta meningkatkan semangat anti penjajah Belanda Sultan Thaha dalan1 memberikan dakwah kepada rakyat selalu mensitir ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadist.

Ayat-ayat Al Qur'an yang selalu disampaikan kepada rakyat antara lain ialah Surat Annisah ayat 144 dan surat Al Maidah ayat 51 yang intinya menganjurkan kepada Rakyat Jambi agar tidak memilih orang yang bukan Islam menjadi pemimpin mereka (10, p. 21).

Maksud Sultan Thaha dengan berkali-kali menyampaikan ayat-ayat tersebut di atas jelas, yaitu agar rakyat Jambi menolak

28