Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/281

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Selanjutnya Sombaopu didiami pula oleh bangsa-bangsa Eropa seperti bangsa Denmark, bangsa Inggeris, bangsa Portugis, bangsa Sepanyol dan orang-orang Belanda. Jadi pada waktu itu Sombaopu sudah merupakan sebuah kota dan bandar internasional yang ramai. Letaknya sangat strategis dan baik sekali letaknya dipandang dari segi lalu lintas perdagangan dan pelayaran. Sombaopu menghubungkan daerah Maluku di sebelah timur yang terkenal sebagai gudang rempah-rempah yang sangat diperlukan di Eropa pada waktu itu dan bandar Malaka di sebelah barat yang mempunyai arti sangat penting bagi lalu-lintas perdagangan internasional.

Tidak heran jikalau di samping menjadi penghalang yang besar bagi cita-cita kolonialisme Belanda yang hendak memaksakan monopoli perdagangannya di Indonesia bagian timur, juga karena letaknya yang baik dan strategis bagi lalu-lintas perdagangan, maka kerajaan Gowa dan ibukotanya Sombaopu menarik perhatian dan menjadi inceran yang sangat menggiurkan bagi Belanda (V.O.C.). Mereka ingin sekali menaklukkan dan menguasainya.

Betapa pentingnya dan betapa besar arti Ujung Pandang bagi Belanda diakui sendiri oleh orang-orang Belanda, seperti yang tercantum di dalam karangan Mr. S. Keyzer yang berjudul Oud en Nieuw Oost Indien, derde deel Amsterdam 1862 halaman 118-119 antara lain sebagai berikut: "De voornaamste reden waarom wij hier eenen landvoogd houden is om deze koningen die ons in vorige tijden in Amboina zeer geplaagd hebben in toom te houden, daar Makasser de sleutel van de gansche Oost is".
Terjemahan bebasnya kurang lebih: "Sebab-sebab utama mengapa kami (orang-orang Belanda) menempatkan seorang wakil pemerintah di sini, ialah untuk mengendalikan Raja-Raja yang pada jaman-jaman yang lampau sangat mengganggu kami di Amboina, karena Ujung Pandang (Makasar) adalah kunci seluruh wilayah timur."

Bahwasanya Belanda (V.O.C.) sangat takut kalau hubungan antara kerajaan atau Raja Bone dan kerajaan atau Raja Gowa terlalu erat, dapatlah kita baca selanjutnya dalam karangan yang sudah kami singgung di atas tadi antara lain sebagai berikut: "Het voornaamste dat hier de landvoogd te doen heeft, is maar

264