Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/27

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Di bawah Karaeng Bontoala atau Anrong-guru-lompona Tu Bontoalaka ada lagi pemimpin-pemimpin orang-orang Bontoala yang disebut Anrong-gurunna Tu Bontoalaka.

Ada lagi jabatan atau pangkat yang disebut ”Bate-anak-karaeng”. Mula-mula ”Bate anak karaeng” merupakan daerah-daerah yang bebas dan berdiri sendiri. Kemudian daerah-daerah ini dikalahkan dan menjadi daerah takluk kerajaan Gowa. Lalu daerah-daerah itu dihadiahkan oleh Raja Gowa kepada salah seorang ”anak karaeng” atau anak Raja/anak bangsawan yang mungkin dianggap berjasa. ”Anak karaeng” inilah yang menjadi raja kecil atau penguasa di daerah ”bate-anak-karaeng” itu. Semua orang di daerah itu harus tunduk dan melaksanakan segala perintah ”anak karaeng” yang mendapat hadiah dari Raja Gowa itu. Lazimnya mereka yang memperoleh daerah ”bate-anak-karaeng” itu masih berkeluarga dekat juga dengan Raja yang berkuasa. Oleh karena itu maka tidak terlalu mengherankan jikalau di dalam upacara-upacara adat yang resmi para ”bate-anak-karaeng” ini didudukkan di tempat yang terhormat. Bahkan sering di tempat yang lebih tinggi tingkatnya dari pada para angota Bate Salapanga.

Sabannara atau syahbandar merupakan pula jabatan yang cukup penting di dalam kerajaan Gowa yang merupakan kerajaan maritim. Sabannara membantu Raja mengurus soal keluar-masuknya perahu-perahu di pelabuhan kerajaan. Sabannara ini mengurus soal pemasukan uang bea-cukai. Selain dari pada itu Sabannara sering ditugaskan mengurus soal pemasukan uang untuk harta kekayaan Raja sendiri. Dahulu kerajaan Gowa mempunyai dua orang Sabannara, yakni Sabannara Towa dan Sabannara Lolo. Pangkat Sabannara biasanya dijabat oleh seorang bangsawan, keturunan atau keluarga Raja. Bahkan semua jabatan penting yang sudah kami sebutkan tadi, sedapat mungkin dijabat oleh orang-orang bangsawan keluarga Raja.

Soal-soal agama, perkawinan dan lain-lainnya diurus oleh syara′ yang dikepalai oleh seorang Qadhi. Beliau ini dibantu oleh pegawai-pegawai atau petugas-petugas syara′ seperti: Imam, Khatib, Bilal, Doja dan lain-lainnya.

Selain dari pada jabatan-jabatan yang sudah kami sebutkan tadi, masih ada lagi beberapa pangkat atau jabatan yang patut kami sebutkan pula di sini antara lain: Karaeng, Gallarang,

14