Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/22

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

untuk memegang sendiri tampuk pemerintahan. Pabbicara Butta mempunyai pengaruh dan kekuasaan yang besar sekali. Jikalau Raja belum mencapai usia dewasa, maka Pabbicara Buttalah yang memerintah atas nama Raja Gowa. Pada mulanya jabatan Pabbicara Butta diadakan karena Putera Mahkota atau Raja Gowa masih belum dewasa. Kemudian jabatan Pabbicara Butta tetap ada meskipun Raja sudah dewasa dan memegang sendiri pemerintahan. Tugas Pabbicara Butta di dalam bahasa Makasar sering pula disebut ”mabbaligau” artinya membantu (Raja Gowa) memerintah atau pasangan dalam memerintah. Demikianlah sejak dari Batara Gowa menjadi Raja Gowa yang ke VII dan Karaeng LoE ri Sero menjadi Raja Tallo yang pertama, Raja-Raja Tallo selalu menjadi Baligau (Patih) Raja Gowa.

2. Tumailalang Towa. Beliau adalah seorang pejabat atau pembesar kerajaan yang menyampaikan dan meneruskan segala perintah Raja Gowa kepada Bate Salapanga, kepada para kepala distrik atau kepala wilayah, kepada para bate anak-karaeng dan lain-lainnya. Beliau menjaga pula agar supaya segala perintah Raja Gowa dilaksanakan sungguh-sungguh. Beliau sering pula memimpin sidang-sidang yang diadakan untuk membicarakan soal-soal yang sangat penting sifatnya. Tumailalang Towalah yang menyampaikan kepada sidang tersebut segala kehendak dan titah Raja Gowa. Segala keputusan, saran-saran atau pesan-pesan Raja Gowa disampaikan oleh Tumailalang Towa.

3. Tumailalang Lolo. Pejabat atau pembesar kerajaan ini selalu berada di dekat Raja Gowa. Beliau inilah yang menerima usul-usul dan permohonan untuk disampaikan kepada Raja Gowa. Beliau meneruskan segala perintah Raja Gowa mengenai soal-soal Rumah Tangga istana. Di dalam masa perang beliau sering bekerja bersama dengan panglima pasukan-pasukan kerajaan Gowa yang disebut "Anrong-guru-lompona-tumakajannangnganga". Mereka sering membicarakan dan merencanakan segala soal yang bersangkut-paut dengan soal peperangan.

Jabatan Tumailalang Towa dan Tumailalang Lolo diangkat dan dipecat oleh Raja Gowa. Ada juga yang mengatakan bahwa Tumailalang Towa dan Tumailalang Lolo yang menghubungkan secara timbal balik (double-traffic-way) antara Pemerintah atau Raja Gowa dan rakyat Gowa yang diwakili oleh Bate Salapanga.

9