Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/15

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Kemudian di Selat Makasar timbul kerajaan Gowa. Kerajaan ini terletak di tengah-tengah lalu-lintas pelayaran dan perdagangan yang ramai antara Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur. Kerajaan Gowa menjadi pusat perhubungan antara pulau Jawa, pulau Kalimantan, bahkan pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka di sebelah barat dengan kepulauan Maluku dan kepulauan Nusa Tenggara di sebelah timur. Seperti diketahui, pada abad ketujuhbelas kepulauan Maluku merupakan tujuan utama dari pada kedatangan pedagang-pedagang asing, terutama orang-orang Belanda (V.O.C.) yang dihinggapi demam rempah-rempah. Di kepulauan Maluku rempah-rempah melimpah-ruah.

Seperti diketahui rakyat Sulawesi-Selatan seperti orang-orang Bugis, orang-orang Makasar dan orang-orang Mandar pada umumnya berjiwa pelaut. Mereka terkenal sebagai pelaut-pelaut yang ulung dan gagah -berani. Dengan perahu-perahu layarnya yang lincah dan laju mereka mengarungi lautan. Mereka berlayar menghubungkan negeri yang satu dengan negeri yang lain di daerah Sulawesi-Selatan sendiri. Mereka lazimnya membawa hasil bumi, terutama beras dan barang-barang dagangan lainnya. Mereka juga menjelajah lautan Nusantara dan mengunjungi negeri-negeri yang jauh seperti: pulau-pulau Maluku dan Nusa Tenggara di sebelah timur, bahkan sampai ke pulau Timor dan Australia bagian utara. Menurut penelitian para ahli, bahkan sudah sejak zaman prasejarah telah ada hubungan antara Sulawesi-Selatan dan Australia bagian utara. Pelaut-pelaut penangkap teripang dari Sulawesi-Selatan sudah sejak zaman purba telah sampai ke pantai utara Benua Australia.

Di sebelah barat pulau Kalimantan, pulau Jawa dan pulau Sumatera dicapai pula oleh pelaut-pelaut yang ulung dan gagah-berani ini. Perahu-perahu layar mereka yang besar disebut ”pinisi”, yang lebih kecil lagi disebut ”lambo” dan ada lagi berbagai jenis lainnya. Dengan perahu-perahu layarnya yang lincah dan laju itulah mereka mengarungi lautan dan samudera yang luas membawa barang-barang dagangan seperti beras, kayu, rempah-rempah yang sangat diperlukan dan lain-lainnya.

Bahkan pelaut-pelaut Sulawesi-Selatan yang ulung dan gagah-berani itu tidak gentar mengarungi lautan-lautan yang jauh menghadapi ombak dan badai yang dahsyat serta perompak-perompak dan bajak-laut-bajak-laut yang kejam. Dengan perahu-perahu layarnya yang lincah dan laju pelaut-pelaut Sulawesi-Selatan ini bahkan sampai ke negeri-negeri Sulu, Mindanao, Siam, Hongkong,

2