Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/14

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

BAB I. SERBA-SERBI SULAWESI-SELATAN

Untuk memperoleh gambaran dan pengetahuan yang lebih luas, tidak ada buruknya, bahkan mungkin sangat besar faedahnya jikalau kita mengetahui beberapa hal tentang Sulawesi Selatan pada umumnya dan kerajaan Gowa khususnya. Seperti diketahui, Sultan Hasanudin adalah Raja Gowa yang ke XVI.

Jikalau kita melihat peta tanah-air kita, maka di antara pulau-pulau Sunda Besar tampak sebuah pulau yang sangat aneh bentuknya. Pulau yang aneh bentuknya ini hampir menyerupai bentuk sebuah huruf K dan mempunyai empat buah jazirah. Pulau yang aneh bentuknya ini ialah pulau Sulawesi. Pulau ini mempunyai empat buah jazirah, yakni: Jazirah Utara, Jazirah Timur Laut, Jazirah Tenggara dan Jazirah Barat Daya.

Jazirah Barat Daya dan Jazirah Tenggara serta pulau-pulau di sekitarnya dahulu termasuk Propinsi atau Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan dan Tenggara. Kemudian wilayah ini dipisah lagi menjadi dua bagian atau dua propinsi, yakni:

  1. Propinsi Sulawesi-Selatan dengan ibukotanya Makasar atau Ujung Pandang.
  2. Propinsi Sulawesi-Tenggara dengan ibukotanya Kendari.

Kerajaan Gowa yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin terletak di ujung selatan jazirah Barat Daya pulau Sulawesi. Jikalau kita memperhatikan letak pulau Sulawesi dan letak kerajaan Gowa khususnya, maka dapatlah kita melihat betapa baik dan betapa strategis letak kerajaan Gowa. Kerajaan Gowa dan ibukotanya yang terkenal dengan nama SOMBAOPU terletak di pantai Selat Makasar. Selat inilah yang memisahkan pulau Sulawesi dan pulau Kalimantan. Di Selat Makasar inilah letaknya kerajaan yang tertua di Indonesia, yakni kerajaan Kutai. Seperti diketahui, kerajaan Kutai terletak di tepi aliran Sungai Mahakam di Kalimantan Timur. Selat Makasar sejak dahulu kala, yakni sejak zaman pemerintahan Raja Mulawarman dari kerajaan Kutai (abad kelima Masehi), sudah menjadi lalu-lintas perdagangan yang terkenal. Sudah sejak abad kelima Masehi Selat Makasar ramai dilalui oleh orang-orang luar negeri. Sudah sejak abad kelima di Selat Makasar telah ada sebuah kerajaan yang ramai dan makmur keadaannya.

1