Lompat ke isi

Halaman:Srigala Melolong di Hastinapura.pdf/27

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

25

III.

Pandu telah diangkat mendjadi radja, dengan nama gelaran Maha Prabu Pandudewanata, oleh karena Hastinapura memang sebuah negeri jang terbesar dimuka bumi, maka radjanja disembah oleh lain-lain radja. Apa lagi setelah dibawah pemerentahannja Prabu Pandu, djadjahannja djadi makin bertambah luas, karena ia telah pimpin tenteranja berangkat sendiri ngendon perang ke-empat djurusan, negeri-negeri jang kedatangan Prabu Pandu kebanjakan sama menjerah dengan baik, sedang siapa jang berani melawan lalu ditundukkan dengan sendjata.

Tapi ternjata manusia tiada berkuasa atas nasibnja sendiri, sedang sang prabu mukti wibawa belum beberapa lama, mendadak ia mendapat pertjobaan Dewa jang sedang pulangasmara dengan isterinja dalam rupa mendjangan, hingga achirnja ia terkena sot atau kutuk jang maha dahsjat itu, maka kebahagiaan hidupnja lalu mendjadi musna, dan selandjutnja harus mendjadi seorang Brahmatjarja, meninggalkan negeri pergi bertapa ke gunung Saptarengga.

Oleh karena djalannja penghidupan jang berlik-liku itu, maka sang Destarastra achirnja duduk sebagai radja besar di Hastinapura. Ini sebenarnja ada dari daja kekuatannja mustika Sasraludira jang berada didalam dirinja, maka tjahjanja pun lalu berobah sedjak ia dimasuki oleh Naga Kowara, berobah mantjur keluar tedjanja, jaitu sinar wahjunja seorang radja besar jang memerintah djagad raja. Sedang keadaannja jang berobah seketika baru kesurupan watak dan sifatnja Naga Kowara, daja pentjiumnja sebagai ular, perlahan-lahan telah bujar makin tipis makin tipis dan achirnja balik sebagai pantjaindriyanja manusia kembali.

Negeri Hastina jang radjanja ada mempunjai redjeki dari wahjunja mustika Sasraludira, djadi bertambah machmur, gemah ripah, loh djinawi, rakjatnja hidup senang tiada kurang makan dan pakaian. Dewi Gendari telah diangkat mendjadi permaisuri